Ok. saya setengah Tasik. 95% sunda, dan 45% nya dari Ibu yang orang Tasik. Jadi perjalanan dinas kali ini bakal dinikmatin betul karena ke Tasik.
Wings air membuka rute baru dari Halim Perdana Kusuma ke Tasikmalaya sejak 1 Juli 2017. Ini kesempatan untuk cicip rute ini. Penerbangannya cuma 1 kali sehari, pp. Penerbangannya diperkirakan menempuh waktu 1 jam. Dilayani menggunakan pesawat ATR-72 seri 500. Lumayan daripada rental mobil, perlu 6 jam dari Jakarta ke Tasik.
Berikut ulasan saya:
Ini kali pertama saya terbang dari Halim. Walau banyak yang bilang ke Halim itu super duper macet, tapi tadi pagi saya lancar. Ga sampai setengah jam dari perempatan Matraman-Salemba. Ternyata sebagian penerbangan Citilink juga ada via Halim. Selain grup Lion dan citilink, ada juga Trans Nusa dan Susi air. Sepenglihatan saya, empat itu saja.
Ruang tunggu untuk grup Lion terpisah dengan Citilink. Naik pesawat grup Lion ga ada yang lewat gardarata (atau di Halim memang ga ada gardarata?).
Ok. Ga lengkap mengulas penerbangan grup Lion tanpa menyebut kata delay. Seharusnya pukul 10.05 saya sudah boarding, tapi sampai 10.30 belum ada kabar. Ga lama kemudian ada pemberitahuan bahwa pesawat yang akan membawa saya ke Tasik belum tiba dan akan ada delay antara 60-90 menit.
Dari situ saya baru tahu kalau pesawat baling-baling yang digunakan juga melayani rute Bandung-Jakarta. Sepertinya lengkapnya berikut ini:
– Makassar – Malang (IW 1329, 06.00 – 07.00)
– Malang – Bandung (IW 1855, 07.25 – 09.10)
– Bandung – Jakarta Halim (IW 1721, 09.35 – 10.10)
– Jakarta Halim – Tasik (IW 1718, 10.35 – 11.30)
– Tasik – Jakarta Halim (IW 1719, 11.55 – 12.50)
– Jakarta Halim – Bandung (IW 1720, 13.15 – 13.50)
– Bandung – Malang (IW 1854 14.15 – 16.00)
– Malang – Makassar (IW 1328, 16.35 – 19.35)
Jadi ternyata tadi penerbangan dari Bandung (dan Malang? dan Makassar?) memang terlambat. Sekali terlambat akan beruntun penerbangan beriktunya juga terlambat.
Sekitar pukul 12 ada pengumuman bahwa pesawatnya telah mendarat dari Bandung dan kami akan diberangkatkan ke Tasik 20 menit kemudian. Tapi…. setengah jam kemudian ga ada kabar. Jam 13.00 saya tanya, ga ada yang bisa jawab kapan pesawat akan diberangkatkan. Pesawat rusak? Cuaca buruk? Belum ada izin dari ATC? Apa? Yang ada cuma pembagian minuman dalam kemasan dan makanan ringan. Tidak lama kemudian ada pengumuman lain, kalau pesawat akan diberangkatkan dalam 30-40 menit.
Ada sedikit kericuhan disini. Karena sudah pukul 1 siang, para penumpang yang mau ke Bandung sudah riang gembira karena dikira mereka yang akan diberangkatkan. Toh mereka jadwalnya pukul 1 lewat 15 menit. Sialnya buat mereka, mereka harus menunggu pesawat mengantar saya dulu ke Tasik, lalu pesawat mengangkut penumpang di Tasik ke Jakarta, barulah berangkat ke Bandung.
Satu dua penumpang ngamuk dan teriak-teriak jangan naik Lion lagi. Pokoknya kampret. Dia bilang mending lewat darat saja ke Bandung. Pegawai maskapai mengumumkan ada keterlambatan 120-150 menit untuk para penumpang ke Bandung. Disini saya bingung. Pesawat ke Tasik baru akan berangkat dalam waktu 40 menit, lama perjalanan ke Tasik 60 menit, mengosongkan dan mengisi kembali penumpang sekitar 25 menit di Tasik, lalu terbang ke Jakarta 60 menit, mengosongkan dan mengisi kembali penumpang sekitar 25 menit di Jakarta, lalu barulah ke Bandung. Itu totalnya 210 menit (40 + 60 + 25 + 60 + 25). Itu setidaknya lho, belum ditambah kalau ada keterlambatan lain. Jadi kenapa di pengumuman disebutnya akan terlambat 120-150 menit? PHP!
Habis disini, masih mau terbang ke Bandung dari Jakarta pake grup Lion? Penumpang yang tadi akhirnya perlu waktu 4 jam ke Bandung (3.5 jam delay dan 35 menit diudara). Belum ditambah waktu untuk ke Bandara Halim dan waktu tunggu setelah checkin dan boarding. Katakanlah ke Bandara 30-60 menit, tunggu di Bandara 1 jam. Totalnya jadi 6 jam. Ya ini khusus untuk tadi aja. Hari lain mungkin lebih beruntung, mungkin lebih buntung. Tadi sempet ada kemungkinan penerbangan ke Bandung dicancel.
Kembali ke saya. Akhirnya boarding juga pukul 13.40 dan terbang pukul 14.00, alias terlambat tiga setengah jam. Pramugari ga menegur penumpang yang kedapatan main hp dan telepon saat pesawat sedang isi bbm. Begitu pula pas mau lepas landas. Ga ada pengumuman untuk mematikan hp pun (seingat saya, mudah-mudahan sayanya yang ga perhatian). Mendarat pukul 15.00 di Lanud Wiriadinata Tasikmalaya. Bandaranya sederhana sekali. Bandara militer. Fasilitas seadanya. Cuma ada satu macam taxi, taxi ada-adaan. Ditarif 50 ribu untuk satu orang. Taxi xenia ini ngangkut banyak penumpang sekaligus. Tadi ada 5 orang. Satu ke Santika dan empat ke Horison. Masing-masing penumpang kena tarif 50 ribu. Masing-masing penumpang lho ya. Ga jauh dari bandara sebetulnya si hotel. Ga sampai 10 km. Tapi ya saya ngerti aja. Penerbangan cuma sekali dalam sehari. Si taxi pasti cuma bisa narik sekali saja dalam sehari. Kalau mau usaha sedikit bisa jalan kaki keluar sekitar 1 km terus lanjut naik angkot.
Jadi? Mau coba ke Tasik menggunakan pesawat. Sayang sekali tadi saya mengalami keterlambatan. Padahal kalau ga ada keterlambatan, nyaman sekali ke Tasik menggunakan pesawat.
Saya permisi, mau wisata kuliner disini. Tasik negeri tutug oncom, bakso, bubur, dan rujak.
2 Comments
rita 7 years ago
halo, saya ada pengalaman yang sama persis tgl 8 nov kmrn. tujuan saya ke bandung. dan ceritanya sama persis, dibilang akan delay 120-150 menit.
saya juga mau cerita di blog saya. boleh saya taro link artikel ini?
terima kasih.
endri 7 years ago
Boleh, siahkan.