Back to blog

#TidakSendiri Episode 3 – Thalita dan pelukan

15 January 2018 - Posted in depresi , kesehatan mental Posted by:

Di Swedia berpelukan adalah sesuatu yang lumrah. Sesama perempuan, antara laki-laki dan perempuan, atau sesama laki-laki. Pada saat bertemu, setelah ujian, dikala menghadapi kesulitan, ataupun berpisah. Sebagai orang Indonesia, konsep ini asing bagi saya pada awalnya karena tidak dipraktekan di keluarga, apalagi sesama lelaki. Pelukan menenangkan. Sulit untuk saya jelaskan kenapa itu menenangkan. Mungkin ada transfer saling percaya pada saat itu terjadi. Mungkin sesederhana saling memberikan kehangatan.

Saya kehilangan ini sepulang dari Swedia, hingga pada akhirnya muncul Thalita entah dari mana. Semua melihat kearah kami, karena pada saat itu kami ada di cafe dan saya menangis seketika saya dipeluk.

Saya tidak seketika pulih dari depresi saya. Depresi itu masih ada. Beberapa minggu kemudian pun saya sempat mengalami kambuh. Tapi setidaknya di hari itu, jiwa saya bisa berhenti sejenak dari depresi untuk beristirahat.

Kami tidak begitu sering bertemu, tetapi Thalita selalu bersedia mendengarkan celotehan saya dan menyemangati saya dari waktu ke waktu. Tidak pernah keluar kata-kata menghakimi saya, meskipun saya bercerita tentang hal yang saya perbuat hingga membuat ibu kena serangan jantung. Dia senantiasa jadi pendengar yang baik.


Video ini merupakan rangkaian cerita orang-orang yang membantu saya untuk pulih. Karena untuk pulih dari gangguan jiwa perlu dukungan teman dan keluarga serta terapi bersama profesional kesehatan jiwa seperti psikiater dan psikolog.

#TidakSendiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *