Back to blog

Lari lagi

31 January 2016 - Posted in depresi Posted by:

Hari ini saya lari kembali. Yay!! Setelah terhenti sebulan lebih akhirnya kembali ke trek lari tadi pagi di sabuga. Karena sudah lama, banyak diselingi jalan kaki diantara lari. Dan jauh dibawah ekspektasi saya. Tapi ga terlalu masalah. Yang penting sudah mulai olahraga lagi. PR nya berikutnya adalah tetap rutin lari.

Sebelumnya saya baru saja sanggup lari 5km dan sedang berlatih untuk 10km. Kemudian saya mengalami relapse dari depresi dan semuanya tiba-tiba terhenti. Ada dua hal yang disebabkan relapse sehingga saya berhenti lari. Yang pertama saya mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari. Walaupun saya mulai memejamkan mata sejak pukul 10 malam, tapi saya baru akan tertidur sekitar jam 4 pagi. Praktis akhirnya sulit untuk bangun pagi untuk kemudian berlari pagi. Kedua, sulit untuk meninggalkan tempat tidur, walaupun sebenarnya saya terbangun pagi hari. Karena tidur saya sebentar-sebentar terbangun. Tapi ketika melihat jam, saya tertidur kembali. Berat rasanya beranjak dari kasur. Ga ada yang aneh. Ini memang salah satu gejala yang sering dialami saat seseorang menderita depresi.

Tapi pagi tadi saya terpaksa bangun. Saya bilang terpaksa karena sebelumnya sudah berjanji akan lari pagi ke teman, sesama penderita depresi. Rasanya sebenarnya ingin kembali tidur, rasanya belum cukup tidur, rasanya kasur sangat nyaman. Lanjutkan saja tidur, lalu nanti setelah bangun tinggal berbohong alarmnya ga bunyi. Namun terpikir janji yang sudah dibuat, dan ga mau bohong juga. Itulah memang harus ada sedikit paksaan agar mau keluar dari rumah. Tanpa ada sedikit paksaan, saya atau kebanyakan penderita depresi lain akan terus diam didalam kamar dan rumah.

Saat pulang, kunci motor kembali hilang. Saya cari di warung kupat tahu tidak ada. Saya coba telusuri jalan sambil melihat ke arah bawah, siapa tahu kuncinya jatuh. Tapi, ternyata kuncinya masih menggantung di motor. Duh, dudulz! Kesekian kalinya lupa kunci motor. Bersyukur motor (masih) tetep ga ada yang nyuri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *