Back to blog

Bandung-Malmö: Taman Kota

12 June 2015 - Posted in Swedia Posted by:

Besok pesta kelulusan. Tak terasa, hampir dua tahun sudah tinggal di Malmö, Swedia. Walaupun saya kuliah di Lund University, tapi terkhusus untuk program yang saya ambil kampusnya berlokasi di kota Malmö.

Saya sering menghubungkan Malmö dengan Bandung karena saya selama bertahun-tahun kerja di Bandung. Malmö dan Bandung pun mempunyai luas wilayah yang kurang lebih sama. Tetapi entah bagaimana, Malmö terasa jauh lebih kecil. Saya bisa bersepeda dari ujung kota yang satu ke ujung lainnya dalam waktu dibawah 1 jam. Coba lakukan itu di Bandung. Dengan sepeda motorpun amat sulit. Malmö merupakan kota dengan populasi terbesar ketiga di Swedia. Walaupun menyandang jawara ketiga tetapi populasinya hanya sekitar 300 ribu orang, atau seperdelapan populasi Bandung. Perbedaan jumlah populasi ini sangat terasa sehari-hari. Malmö terasa amat sepi.

Tidak heran kalau ruang terbuka hijau di Malmö jauh lebih banyak dibanding Bandung. Ada setidaknya 21 taman hijau di Malmö. Pildamsparken merupakan taman terbesar dengan luas 45 hektar, berada tepat dibelakang gedung tempat saya kuliah. Di taman ini ada amphiteater, danau, kebun, tempat bermain anak, trek jogging, dan area piknik.

Pildamsparken

Danau di pildamsparken

Pildamsparken

Pohon-pohon raksasa di Pildamsparken

Banyaknya ruang terbuka hijau ini dimungkinkan karena memang kebijakan pemerintah. Selain itu, sebagian besar warga tinggal di apartemen di gedung-gedung bertingkat. Di pusat kota hampir tidak ada rumah huni. Yang ada hanyalah apartemen 3-5 lantai. Lantai dasar di pusat kota banyak dipergunakan sebagai pertokoan, sisanya sebagai tempat tinggal.

Saya sendiri tinggal di apartemen lantai 8 di gedung 9 tingkat, walau saya sebenarnya tinggal cukup jauh dari pusat kota. Rumah huni banyak ditemukan di pinggiran kota. Banyaknya penduduk yang tinggal di gedung bertingkat, apalagi penduduknya hanya sedikit, membuat banyak lahan yang dapat digunakan sebagai taman. Beberapa taman malah awalnya merupakan sebuah gedung. Bulltoftaparken misalnya, dulunya merupakan bandar udara.

Gedung tempat saya tinggal

Gedung tempat saya tinggal

Kalau Bandung ingin punya banyak taman seperti ini sepertinya harus mulai ada evolusi akomodasi. Taman terbesar di kota Bandung, Babakan Siliwangi, hanya seluas dua hektar. Saat ini sepertinya setiap jengkal tanah diperebutkan dan diperjualbelikan dengan harga yang amat tinggi, untuk digunakan sebagai tempat tinggal atau tempat usaha. Bisakah Bandung berubah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *