Hari ini ada dua nomor telepon yang menghubungi hanphone saya. Keduanya dari nomor seluler. Dua-duanya tidak saya kenal. Saya, seperti biasa, ga menjawab telepon dari nomor yang tidak dikenal. Tapi salah satu nomor menghubungi saya sampai empat kali. Empat-empatnya tidak saya jawab. Saya berpikir kalau memang penting pasti akan meninggalkan SMS atau email.
Kalau pada saat saya di Swedia dulu saya bisa memeriksa nomor telepon yang dimaksud terlebih dahulu. Tinggal buka website telefonnr.se, lalu masukan nomor telepon yang ingin dicari. Nanti akan muncul siapa nama orang atau organisasi yang menghubungi saya. Lebih seringnya sih dihubungi perusahaan tv kabel yang mau promosi. Jadi ga usah saya jawab. Tapi pernah sekali dihubungi staff Lund University, sehingga saya telepon balik.
Di Swedia memang hampir tidak ada privasi. Kita bahkan bisa mencari alamat seseorang hanya bermodalkan nama. Informasi yang disajikan lengkap. Mulai dari alamat, tanggal lahir, nomor telepon hingga status kredit. Serem? Awalnya sih iya, tapi jadi sangat berguna. Misalnya saya melihat ada mobil diparkir yang lupa lampunya ga dimatikan. Saya tinggal cari pemiliknya hanya dengan modal plat nomor, lalu saya telepon sang pemilik untuk mengingatkan mobilnya belum dimatikan lampunya. Atau saat saya pindah apartemen. Ada beberapa surat yang ditujukan ke pemilik lama tapi masih nyasar ke alamat lamanya. Saya tinggal cari nomor telepon pemilik lama di website www.merinfo.se lalu saya hubungi. Sang pemilik lama pun akhirnya menjumpai saya di apartemen untuk mengambil surat-surat tersebut. Enak kan? Kabarnya kita bahkan bisa tahu besarnya gaji seseorang. Maksudnya sih biar tidak ada diskriminasi gaji karena kita bisa membanding-bandingkan gaji. Wow!