Salah satu terapi yang saya lakukan untuk depresi adalah olahraga secara teratur. Saya lari 5km tiga kali seminggu, ditambah lagi dengan nge-gym. Saya merasa mood saya lebih baik setelah teratur berolahraga. Dulu saya mengurung diri di kamar, malas bertemu orang lain, tidak punya semangat, dan sulit untuk tidur. Kini saya sudah bersemangat, dan tidak pernah berdiam diri di kamar lagi.
Penelitian yang menghubungkan dampak olahraga terhadap depresi sudah sangat banyak, dan hasilnya sama. Olahraga berkaitan dengan berkurangnya gejala-gejala depresi dan adanya perubahan mood menjadi lebih stabil. Olahraga dapat meningkatkan zat kimia yang disebut hippocampal brain-derived neurotrophic factor (BNDF) dan menstimulasi neurogenesis, yang hasilnya sama dengan pengobatan depresi menggunakan obat-obatan. Tapi apakah olahraga juga punya efek yang sama terhadap penyakit mental yang lain seperti bipolar, borderline personality disorder, skizofrenia, dan lain-lain.
Untuk tulisan kali ini saya mau bahas bipolar. Karena depresi juga dapat dialami oleh penderita bipolar, jadi masih ada kaitannya.
Saya melakukan pencarian di database penelitian pubmed dengan kata kunci “physical activity” atau “physical activity” atau “sedentary” bersama kata kunci “bipolar” atau “mania” atau “bipolar depression”.
Hasilnya ada sekitar 1700 penelitian yang saya temukan. Tapi setelah membaca abstraknya, hanya 30 penelitian yang sesuai dengan apa yang saya perlukan.
Sebagian besar (60-80%) penelitian menunjukan bahwa penderita bipolar memiliki gaya hidup yang buruk, yaitu jarang atau tidak pernah berolahraga.
Sebagian besar penelitian menemukan bahwa olahraga berhubungan dengan berkurangnya gejala depresif dan meningkatnya kualitas hidup pada penderita bipolar. Ditemukan pula kaitan antara berkurangnya olahraga dengan meningkatnya episode depresi. Dalam sebuah survei nasional yang melibatkan 23 ribu orang ditemukan bahwa olahraga berlebihan berkaitan dengan bipolar II. Yang menarik, beberapa penelitian menemukan hubungan antara olahraga dengan episode mania. Sayangnya penelitannya menggunakan metode cross-sectional, jadi ini bisa saja karena penderita bipolar lebih sering berolahraga pada saat episode mania.
Tapi dari 30 penelitian tidak satupun yang menggunakan metode randomized clinical trial (RCT), sebagian besar hanya berupa cross-sectional. Dalam piramida bukti klinis, RCT merupakan gold standard untuk bukti klinis sementara cross-sectional merupakan yang paling rendah. Sehingga hasil dari 30 penelitian diatas harus dipahami dengan hati-hati. Perlu penelitian dengan metode RCT untuk betul-betul yakin akan dampak olahraga pada penderita bipolar. Dari 31 penelitian, tidak satupun yang meneliti dampak olahraga dengan membandingkan gejala bipolar sebelum dan sesudah olahraga. Jadi hasil diatas sebetulnya hanya sekedar petunjuk saja dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini berdasarkan penelitian yang sudah ada, jadi bisa dijadikan rujukan yang benar tentang olahraga dan bipolar.
Referensi:
- Elmslie, J.L., Mann, J.I., Silverstone, J.T., Williams, S.M., Romans, S.E., 2001. Determinants of overweight and obesity in patients with bipolar disorder. J. Clin. Psychiatry 62, 486–491, Quiz 492-483.
- Hausdorff, J.M., Peng, C.K., Goldberger, A.L., Stoll, A.L., 2004. Gait unsteadiness and fall risk in two affective disorders: a preliminary study. BMC. Psychiatry 4, 39.
- Kilbourne, A.M., Rofey, D.L., McCarthy, J.F., Post, E.P., Welsh, D., Blow, F.C., 2007. Nutrition and exercise behavior among patients with bipolar disorder. Bipolar disorders 9, 443–452.
- Ng, F., Dodd, S., Berk, M., 2007. The effects of physical activity in the acute treatment of bipolar disorder: a pilot study. J. Affect. Disord. 101, 259–262.
- Strohle, A., Hofler, M., Pfister, H., Muller, A.G., Hoyer, J., Wittchen, H.U., Lieb, R., 2007. Physical activity and prevalence and incidence of mental disorders in adolescents and young adults. Psychol. Med. 37, 1657–1666.
- Chuang, H.T., Mansell, C., Patten, S.B., 2008. Lifestyle characteristics of psychiatric outpatients. Can. J. Psychiatry 53, 260–266.
- Hays, A.E., Goss, F., Aaron, D., Abt, K., Friedman, E., Gallagher, M., Nagle, E., 2008. Hormonal and perceptual changes in bipolar subjects after acute aerobic exercise. Med. Sci. Sports Exerc. 40, S17.
- Salvi, V., D’Ambrosio, V., Rosso, G., Bogetto, F., Maina, G., 2011. Age-specific prevalence of metabolic syndrome in Italian patients with bipolar disorder. Psychiatry Clin. Neurosci. 65, 47–54.
- Cairney, J., Veldhuizen, S., Faulkner, G., Schaffer, A., Rodriguez, M.C., 2009. Bipolar disorder and leisure-time physical activity: results from a national survey of Canadians. Ment. Health Phys. Act. 2, 65–70.
- El-Mallakh, R.S., Stoddard, M., Jortani, S.A., El-Masri, M.A., Sephton, S., Valdes Jr., R., 2010. Aberrant regulation of endogenous ouabain-like factor in bipolar subjects. Psychiatry Res. 178, 116–120.
- Goodrich, D.E., Lai, Z., Lasky, E., Burghardt, A.R., Kilbourne, A.M., 2010. Access to weight loss counseling services among patients with bipolar disorder. J. Affect. Disord. 126, 75–79.
- Guan, N., Liu, H., Diao, F., Zhang, J., Zhang, M., Wu, T., 2010. Prevalence of metabolic syndrome in bipolar patients initiating acute-phase treatment: a 6-month follow up. Psychiatry Clin. Neurosci. 64, 625–633.
- Chwastiak, L.A., Rosenheck, R.A., Kazis, L.E., 2011. Association of psychiatric illness and obesity, physical inactivity, and smoking among a national sample of veterans. Psychosomatics 52, 230–236.
- Sylvia, L.G., Nierenberg, A.A., Stange, J.P., Peckham, A.D., Deckersbach, T., 2011. Development of an integrated psychosocial treatment to address the medical burden associated with bipolar disorder. J. Psychiatr. Pract. 17, 224–232.
- Dakwar, E., Blanco, C., Lin, K.H., Liu, S.M., Warden, D., Trivedi, M., Nunes, E.V., 2012. Exercise and mental illness: results from the National Epidemiologic Survey on Alcohol and Related Conditions (NESARC). J. Clin. Psychiatry 73, 960–966.
- Proudfoot, J., Whitton, A., Parker, G., Doran, J., Manicavasagar, V., Delmas, K., 2012. Triggers of mania and depression in young adults with bipolar disorder. J. Affect. Disord. 143, 196–202.
- Wright, K., Armstrong, T., Taylor, A., Dean, S., 2012. ‘It’s a double edged sword’: a qualitative analysis of the experiences of exercise amongst people with bipolar disorder. J. Affect. Disord. 136, 634–642.
- Gomes, F.A., Almeida, K.M., Magalhaes, P.V., Caetano, S.C., Kauer-Sant’Anna, M., Lafer, B., Kapczinski, F., 2013. Cardiovascular risk factors in outpatients with bipolar disorder: a report from the Brazilian Research Network in Bipolar Disorder. Rev. Bras. Psiquiatr. 35, 126–130.
- Sylvia, L.G., Salcedo, S., Bernstein, E.E., Baek, J.H., Nierenberg, A.A., Deckersbach, T., 2013b. Nutrition, exercise, and wellness treatment in bipolar disorder: proof of concept for a consolidated intervention. Int. J. Bipolar Disord. 1, 24.
- Sylvia, L.G., Friedman, E.S., Kocsis, J.H., Bernstein, E.E., Brody, B.D., Kinrys, G., Kemp, D.E., Shelton, R.C., McElroy, S.L., Bobo, W.V., Kamali, M., McInnis, M.G., Tohen, M., Bowden, C.L., Ketter, T.A., Deckersbach, T., Calabrese, J.R., Thase, M.E., ReillyHarrington, N.A., Singh, V., Rabideau, D.J., Nierenberg, A.A., 2013a. Association of exercise with quality of life and mood symptoms in a comparative effectiveness study of bipolar disorder. J. Affect. Disord. 151, 722–727
- Bly, M.J., Taylor, S.F., Dalack, G., Pop-Busui, R., Burghardt, K.J., Evans, S.J., McInnis, M. I., Grove, T.B., Brook, R.D., Zollner, S.K., Ellingrod, V.L., 2014. Metabolic syndrome in bipolar disorder and schizophrenia: dietary and lifestyle factors compared to the general population. Bipolar Disord. 16, 277–288
- Janney, C.A., Fagiolini, A., Swartz, H.A., Jakicic, J.M., Holleman, R.G., Richardson, C.R., 2014. Are adults with bipolar disorder active? Objectively measured physical activity and sedentary behavior using accelerometry. J. Affect. Disord. 152-154, 498–504.
- McGlinchey, E.L., Gershon, A., Eidelman, P., Kaplan, K.A., Harvey, A.G., 2014. Physical activity and sleep: day-to-day associations among individuals with and without bipolar disorder. Ment. Health Phys. Act. 7, 183–190.
- Jewell, L., Abtan, R., Scavone, A., Timmins, V., Swampillai, B., Goldstein, B.I., 2015. Preliminary evidence of disparities in physical activity among adolescents with bipolar disorder. Ment. Health Phys. Act. 8, 62–67.
- Schuch, F.B., da Silveira, L.E., de Zeni, T.C., da Silva, D.P., Wollenhaupt-Aguiar, B., Ferrari, P., Reischak-Oliveira, A., Kapczinski, F., 2015. Effects of a single bout of maximal aerobic exercise on BDNF in bipolar disorder: a gender-based response. Psychiatry Res. 229, 57–62.
- Vancampfort, D., Sienaert, P., Wyckaert, S., De Hert, M., Stubbs, B., Rosenbaum, S., Buys, R., Probst, M., 2015a. Test-retest reliability, feasibility and clinical correlates of the Eurofit test battery in people with bipolar disorder. Psychiatry Res. 228, 620–625.
- Vancampfort, D., Sienaert, P., Wyckaert, S., De Hert, M., Stubbs, B., Soundy, A., De Smet, J., Probst, M., 2015a. Health-related physical fitness in patients with bipolar disorder vs. healthy controls: an exploratory study. J. Affect. Disord. 177, 22–27.
- Vancampfort, D., Wyckaert, S., Sienaert, P., De Hert, M., Stubbs, B., Buys, R., Schueremans, A., Probst, M., 2015b. The functional exercise capacity in patients with bipolar disorder versus healthy controls: a pilot study. Psychiatry Res. 229, 194–199.
- Subramaniapillai, M., Goldstein, B.I., MacIntosh, B.J., Korczak, D.J., Ou, X., Scavone, A., Arbour-Nicitopoulos, K., Faulkner, G., 2016. Characterizing exercise-induced feelings after one bout of exercise among adolescents with and without bipolar disorder. J. Affect. Disord. 190, 467–473.
One Comment
Tarjum Sahmad 9 years ago
Waktu saya bipolar, saya tidak tahu apa manfaat olahraga untuk pemulihan bipolar. Saya melakukan olahraga karena hoby dan ingin punya prastasi agar saya lebih percaya diri di lingkungan pergaulan. Yang saya rasakan efek olahraga sangat baik untuk membantu pemulihan bipolar saya. sejak saya aktif berolahraga (bola voley dan joging) saya merasakan mood yang lebih stabil dan eposode depreasi yang semakin berkurang/pendek, sebaliknya episode hypomania makin panjang dan akhirnya saya tak merasakan lagi episode depresi dan merasa normal karena tak lagi merasakan fluktuasi mood. Pengalaman saya ini terkait efek olah raga, saya tulis dalam bab khusus di buku/ebook saya “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”.