Setiap selasa pagi saya lari di Saparua. Minggu lalu selesai lari saya hendak mengambil dompet di bagasi motor. Biasa, rutininitas sehabis lari di Saparua yaitu makan kupat tahu. Tapi saya merogoh saku celana ga nemu kunci kontak motor. Di saku yang satu lagi juga ga ada. Waduh. Jangan-jangan jatuh sewaktu lari. Soalnya waktu itu saya pakai celana yang sakunya ga dalam. Tapi hp di saku ada, ga jatuh. Wah, ini kunci pasti saya lupa lepasin dari motor waktu parkir.
Saya sering lupa cabut kunci dari motor. Tapi pada dasarnya saya memang pelupa soal kunci. Waktu tinggal di Swedia dulu, saya pernah 5 kali kekunci diluar gara-gara saya lupa bawa kunci waktu keluar apartemen. Pintu apartemennya otomatis mengunci kalau ditutup. Kunci apartemen pernah hilang sekali, di dalam apartemen! Nah lho. Kunci motor juga pernah hilang sekali. Entah hilang dimana, ga ingat sama sekali.
Jadi pas kunci motor ga ada, saya panik. Baru bulan lalu rumah kunci motor diganti di bengkel. Sekarang kunci ilang lagi. Parah. Pas muka panik, bolak-balik deket motor, tiba-tiba tukang parkir deketin saya. “Ini kang kuncinya, tadi ngegantung”. Walah, bener. Saya lupa ga cabut kunci dari motor. Terus diselamatin tukang parkir. Untungnya ga dicuri orang lain, dan tukang parkirnya jujur.
Oh iya, blogpost ini sekaligus permulaan dari banyak blog berikutnya. Isinya sederhana, tentang hal-hal kecil sehari-hari yang bisa disyukuri. Ga ada target berapa banyak, ya seadanya aja.